“Kasihan… kalian terlalu muda untuk tinggal hanya berdua,” balas Shantie dengan wajah iba, istriku memang sedikit sensitif kalau berhubungan dengan anak yatim piatu. Mungkin dia teringat kedua orangtuanya yang juga sudah tidak ada di dunia ini. “Kami sudah terbiasa hanya hidup berdua sejak kecil” balas Jemi sambil meremas tangan James, interaksi mereka terlihat intim, tapi bukan sebagai kakak dan adik tapi pasangan. “Kalau begitu kalian boleh sering main ke sini, rumah ini terlalu besar dan saya sering kesepian saat suami dan anak-anak saya sedang tidak berada di rumah” ajak Shantie tanpa seizinku, ya Tuhan dia mengundang orang asing untuk sering datang ke rumah, ini tidak bisa dibiarkan. Aku tidak akan tenang sebelum tau tujuan mereka berbohong dan mendekati keluarga