Part 21

2186 Kata

Kaivan Pada akhirnya hubungan gue dan Lujeng tetap berakhir. Gue pikir saat pagi itu Lujeng meminta Hendra untuk meninggalkan kamarnya agar bisa berbicara dengan gue, dia akan membicarakan hal-hal indah mengenai hubungan kami. Tetapi nyatanya, Lujeng justru meminta, bahkan dengan air matanya agar gue menjauh dari hidupnya. "Kai, boleh aku meminta sesuatu?" "Apa?" "Kamu percaya kalau aku sayang kamu?" Pertanyaan macam apa itu? Gue menatapnya dalam. Hati berdebar hebat sementara otak gue menerka-nerka ke mana arah tujuan pembicaraan kami. "Kai," panggilnya. "Apa kamu percaya kalau aku juga sayang kamu?" tanya gue balik. Lujeng terdiam sejenak. Menunduk. Menatap jemarinya yang saling memilin. Entah reaksi apa itu, gue tidak bisa menerkanya. Gue menunggunya dengan sabar. Sampai akhirny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN