Menunaikan yang Mesti Ditunaikan

1480 Kata

Aku terkesiap. Sentuhan lembut dan sedikit lembab di salah satu pipiku membuat dadaku tiba-tiba berdesir tak karuan. Kupandang lekat wajah Ainun dengan perasaan yang sulit dijabarkan. Seumur hidupku, baru kali ini aku merasa tubuhku bergetar hebat hanya karena sebuah kecupan di pipi. Jujur saja, saat bersama Reina dulu, aku tak asing dengan kecupan ataupun pelukan, tapi tentu saja tak lebih dari itu. Tapi entah kenapa, bersama Ainun rasanya berbeda. Ada rasa yang tak pernah kurasakan sebelumnya, dan itu sulit untuk kujabarkan dengan kata-kata. Kecupan ringan Ainun memberikan efek yang agak mematikan, seperti ada semacam gangguan pada sistem kerja saraf otakku. Pikiran dan tanganku tiba-tiba menjadi tidak sinkron sama sekali. Saat otakku menyuruh untuk menjauh, tanganku justru terulur me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN