Penyesalan Berkalang Rindu

1800 Kata

Aku menghenyakkan bobot tubuhku pada kursi yang terdapat di teras rumah ibu kost. Cerita tadi tentang Ainun tadi membuat tubuhku seketika menjadi lemas. Tak terbayangkan seberapa besar kesulitan yang Ainun alami karena diriku. Bodohnya aku yang mengira jika kepergiannya malam itu adalah untuk kembali ke rumah kedua orang tuanya. Selama ini, aku terlalu tak peduli pada hidup Ainun hingga tak tahu jika di keluarganya sendiri pun dia diperlakukan dengan buruk. Dan egoisnya lagi, aku tak segera menjemputnya meskipun kemudian tahu dia seorang diri di kontrakan Bu Ratna. Sungguh kejam perlakuanku selama ini padanya. Untuk pertama kalinya aku bersyukur Mama dan Papa begitu menyayangi Ainun selama ini. Entah bagaimana jadinya jika keluargaku juga menolak dan menghujatnya. Mungkin dia akan mengut

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN