“Bener, ya? Aku pengen menjadi Nana sehari aja, biar puas menikmati diri, tanpa embel-embel istri, bolehkan Kak?” tanyanya sembari menoleh kebelakang. “Maksudnya apa, Sayang. Bukankah selama ini kau menjadi Nana?” tanya K lagi tidak memahami kalimat sang istri. “Maksudnya, kita lakukan besok seperti kita sedang pacaran, dan menjalani semua lika-liku pacaran, mulai dari perkenalan dan lain-lain. Aku pengen kamu perlakukan aku dengan manis besok, tidak boleh ada amarah atau apapun, kakak tahu bukan, aku hanya ingin berperan saja, tapi pada kenyataannya adalah aku wanita hamil yang sensitif, jadi andaipun kakak kesel dengan tingkah aku besok, kakak tidak boleh marah padaku, apalagi sampai mendiamkanku begitu saja, karena sejatinya tingkah Nana adalah seorang anak muda yang kadang lebih suka

