"Perlu berapa banyak orang untuk memberi tau Mas kalau apa yang Mas pikirkan dan lakukan itu salah?" Mahardhika duduk di sofa dalam ruang keluarganya dengan Galang Wiradhana, Arlin dan Ranggala Wiradhana. Ketiga orang itu dengan posisi mereka masing-masing menatap Mahardhika dengan ekspresi putus asa. Mahardhika tadi hendak pergi menuju rumah sakit tempat Arga di rawat kalau saja Mahardhika tidak berpapasan dengan kedua orang tuanya yang baru saja sampai di rumah itu. "Aku..." "Mas bener-bener mau dibenci sama kedua darah daging Mas Ardhi sendiri?" Ranggala bertanya dengan nada heran, kesal, bingung yang bercampur menjadi satu. Ranggala tidak habis pikir dengan kakak laki-lakinya itu. Padahal belum sampai dua puluh empat jam Ranggala berbicara panjang lebar pada Mahardhika namun nyatany

