17. Poor you, Mahardhika.

1600 Kata

Alranita tertawa sinis, "Siapa yang anda cintai?" Alranita memutar tubuhnya menatap Mahardhika yang menatapnya dengan mata yang sudah memerah dan wajahnya basah karena air mata. Alranita mengeraskan hatinya, "Siapa yang anda maksud sebagai kedua putra anda?" Mahardhika memandang Alranita dengan tatapan sendu, "Aku sungguh-sungguh mencintai kamu, La. Aku menyadari perasaanku sama kamu ketika kamu pergi. Aku memang cinta sama kamu tapi situasi dan kondisi-" "Anda tidak mencintai saya." Alranita memotong ucapan Mahardhika dengan cepat. "La..." Mahardhika menatap Alranita dengan tatapan putus asa dan Alranita mengeraskan wajahnya. "Jauhi kami. Jangan usik kehidupan kami. Mari hidup sebagai orang asing." Alranita kembali memutar tubuhnya. Namun ditempatnya Mahardhika dengan cepat menghapu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN