23 Varo melihat kakakknya dan Nina bergandengan tangan. Dia menggandeng tangan kakaknya karena ini. “Kak Nina gak boleh! Kak Raga punyaku!” “Anak kecil diam.” Nina mengelus kepala Varo. “Ini urusan orang dewasa.” “Aku juga sudah dewasa! Usiaku cuma beda satu tahun di bawah kalian.” Varo menggerutu. Mereka akhirnya sampai di kantor ayahnya yang luas. Ada peralatan bermain di sana milik Nina dan buku-buku. Varo yang melihatnya langsung melompat ke area bermain. “Masih anak-anak tuh,” kata Raga. Dia mengeluarkan buku tulisnya dan buku teksnya. “Kakak akan di sini menamanimu Varo. Kakak harus belajar.” “Katanya baca buku?” tanya Nina. “Ini ada banyak. Kenapa sih kamu perlu merangkum buku.” “Supaya tidak luntur setelah membaca buku nanti. Jika ilmunya yang kuperoleh luntur kan gawat.” Jaw