Irina berjalan dengan pelan ke arah kamar hotelnya, raut wajah lelah terlihat jelas di wajah cantik itu. Hari ini adalah hari paling melelahkan dalam dua bulan waktu bekerjanya di rumah sakit. Bahkan untuk berjalan saja, ia harus menyeret kakinya yang sudah sangat lemah. Ia hendak masuk ke dalam kamar hotelnya namun terhenti saat sebuah d**a bidang dibalut kemeja hitam menghalangi jalannya. Karena menunduk, dirinya tak bisa melihat siapa orang yang berada di depannya. "Aku sedang lelah, bisakah kau minggir? Kalau ada yang ingin dibicarakan, jangan sekarang." Irina berbicara pada pria itu dengan nada pelan dan berusaha sabar, namun pria itu sepertinya tak mengerti dan tetap berdiri di depannya serta tak membalas ucapannya. Akhirnya kesabarannya habis dan mengangkat kepalanya untuk meliha