Pak Ihsan sedang berada di teras balkon, kedua tangannya memegang secangkir kopi yang masih mengepul asapnya, sementara matanya menatap tajam ke arah mobil yang baru saja berhenti di halaman rumahnya. Pengemudi mobil itu belum turun tapi beliau tahu orang yang ada di dalamnya. Beliau pun sengaja tidak beranjak dari tempatnya berdiri karena enggan bertemu tamunya. Beberapa saat kemudian suara sang istri memanggil. Memintanya agar segera turun ke ruang tamu untuk menemui Elard. Ya tamunya pagi ini adalah Elard. Pria yang telah menyakiti putri bungsunya dan mempermalukan keluarga besarnya. Karena pria itu juga beliau harus terpisah dengan putrinya selama bertahun-tahun hingga harus ikut pindah ke Jogja. “Papa kenapa, hm?” tanya Bu Indira. Kedua tangannya memeluk pinggang sang suami dari b

