Jari-jemari Alana bergerak secara perlahan, kelopak matanya juga membuka sedikit demi sedikit. Kilau cahaya matahari di pagi hari yang masuk melalui fentilasi jendela membuat gadis itu kembali menutup ke dua matanya karena merasa silau. Beberapa detik kemudian Alana kembali membuka matanya, mengerjapkannya berkali-kali untuk menyesuaikan cahaya matahari yang masuk ke dalam retina matanya. Saat ke dua matanya sudah terbuka dengan sempurna, ia mulai mengamati ruangan yang saat ini ia tempati. Kamar besar dengan cat berwarna putih dengan dinding yang berhiaskan beberapa lukisan kuno yang Alana tidak tahu gambar apa yang ada di lukisan tersebut. Kamar ini sudah tidak asing lagi baginya, ia pernah datang kemari sebelumnya. Perlahan ia bangkit dari baringnya dan duduk bersila di tengah ranjang.