“Are you oke?” Zaleena mengelus wajah Ludwig yang tampak murung sejak kedatangannya satu jam yang lalu. Ludwig terperanggah kaget. “Hm... ada apa? Kau bilang apa tadi?” “Kau melamun. Apa yang sedang kau pikirkan, Lu.” “Tidak ada sayang. Hanya masalah pekerjaan.” Aku Ludwig. “Jangan bohong! Kau pasti punya masalah lain, iya kan.” Ludwig terdiam. “Aku tidak akan memaksa mu untuk bicara jika kau tidak berkenan, Lu.” Zaleena menggenggam tangan kekasihnya. “Akan ku ceritakan nanti.” Zaleena tersenyum. Mungkin ada waktunya bagi Ludwig menceritakan apa yang sedang ia rasakan. “Tidak marah kan?” "Hm...” “Kau tidak marah kan karena aku tidak menceritakannya kepada mu.” “Mengapa harus marah? Aku tahu kau sedang sulit. Akan ada saatnya aku mendengar kesedihan yang kau rasakan dan membaginya