Hampir seharian berada di udara membuat Allan ingin cepat-cepat sampai di Indonesia. Rasa mual dan muntah terus menyerang hingga ia pun tidak berdaya. Begitu masuk pesawat hingga hampir tiba di Bandara Soekarno Hatta entah sudah berapa puluh kali Allan memuntahkan isi perutnya. Pria itu benar-benar hanya berbaring di dalam privat jetnya. Ia juga menolak semua minuman beralkohol yang di tawarkan oleh pramugari. Tak hanya itu Allan juga membentak pramugari yang sengaja memancing gairah Allan, tapi pria itu tidak berminat. "Kau benar-benar kacau, kawan," ucap Erick Wellington yang setia menemani Allan. "Sial! Beginikah rasanya menjadi wanita hamil? Mual dan muntah setiap saat," gerutu Allan sambil mengelap bibirnya yang basah karena habis memuntahkan isi perutnya. Erick tertawa. "Aku