“Selamat siang Nyonya. Anda mau makan sesuatu?” sapa seorang pelayan yang langsung menghampiri Dea saat ia keluar dari kamarnya. Pelayan itu memang sengaja menunggu Dea keluar dari kamar. Ia tersenyum ke arah Maid yang menyapanya. Tubuhnya sudah sedikit lebih bertenaga dari beberapa jam yang lalu. Tapi tak di pungkiri lemas di kaki masih ada dan rasa ngilu di area kewanitaannya yang rasanya seperti di tubruk oleh hewan buas. “Selamat Siang. Perut ku sedang tidak enak. Aku ingin buah potong segar saja.” “Baik Nyonya. Segera saya siapkan. Kebetulan buah-buahan segar baru saja tiba. Apa ada lagi yang Nyonya butuhkan?” “Tidak. Terima kasih. Nanti aku ambil sendiri jika butuh sesuatu,” ucap Dea. “Oh ya. Mana anak dan suami ku?” Kepalanya celingukan mencari Allan dan Zaleena. “Tuan bes