05 - Kabur

1100 Kata
Claire menatap pada isi butik dan mendesah pelan. Dia sangat malas untuk mengganti pakaiannya. Dia masih membayangkan Jordan yang akan marah pada dirinya, kalau Claire telat datang ke tempat janjian mereka. Bagaimana caranya Claire bisa kabur dari Alex. “Claire, coba dress ini. Dress ini di bawah lutut,” ucap Alex dan memberikan dress itu pada Claire. Claire menatap malas pada Alex dan mengambil dress warna biru tua. Dan membawanya ke ruang ganti. Claire akan menuruti keinginan Alex sekarang, dan sebentar lagi dirinya akan bisa kabur dari Alex. Claire menatap pada karyawan butik yang dekat dengannya, dan langsung menarik karyawan butik itu masuk ke dalam ruang ganti. “Diam. Atau kau akan mendapatkan masalah,” ucap Claire mengancam karyawan butik itu. Karyawan butik itu mengangguk dan menatap takut pada gadis muda yang menatapnya tajam. “Lepaskan pakaianmu, dan pakai dress ini,” ucap Claire memberikan dress itu kepada karyawan butik. Karyawan butik itu mengangguk dan mulai melepaskan pakaiannya dan memakai dress yang diberikan oleh Claire pada dirinya. Dia menatap bingung pada Claire yang memakai baju karyawan di sini dengan cepat. “Kau punya masker baru?” tanya Claire. Karyawan itu mengangguk dan menunjuk pada saku di blazer yang dipakai oleh Claire. “Di dalam itu ada masker baru dan aku belum memakainya sama sekali,” ucap karyawan itu. Claire tersenyum dan langsung mengambilnya. Claire memakai masker itu dan merapikan rambutnya, yang bukan gaya rambutnya pada biasanya. Claire menatap penampilannya di cermin dan tersenyum. Ah, Alex tidak akan mengenali dirinya sekarang. “Kau keluar dari sini sebentar lagi. Aku keluar terlebih dahulu,” ucap Claire dan keluar dari ruang ganti dan menatap Alex yang berdiri dan melihat beberapa dress. Claire berjalan pelan dan keluar dari dalam butik. Alex menatap pada karyawan wanita yang baru saja keluar. Dan mendesah pelan. Claire memang mencari masalah dengannya. Jangan mengira Alex tidak tahu kalau itu adalah Claire. Alex bukan orang bodoh yang mau ditipu begitu saja. Alex berjalan menuju ruang ganti dengan malas. “Kelurlah. Aku tahu kau bekerja sama dengannya, dan aku tidak akan marah denganmu. Dia gadis nakal yang pasti sudah mengancammu,” ucap Claire pada karyawan butik yang berada di dalam ruang ganti. Karyawan butik itu keluar dengan rasa takutnya dan menatap Alex menunduk hormat. Alex mendesah pelan melihat penampilan karyawan butik itu yang memakai dress yang dipilihkannya untuk Claire tadi. “Kau bisa memiliki dress itu, dan ini uangnya,” ucap Alex memberikan uang untuk membayar dress itu. Karyawan butik itu mengangguk dan berterima kasih. Dia menduga kalau pria di depannya ini dan gadis muda tadi sedang bertengkar. “Bicara baik-baik dengannya. Aku harap hubungan kalian tetap baik-baik saja.” Alex tidak menjawab dan langsung pergi dari hadapan karyawan butik itu. Claire … kau akan menerima akibatnya. Sudah berani bermain-main dengan Alex. Alex tidak mudah ditipu apalagi hanya tipuan kecil seperti ini. sangat kuno sekali. Alex masuk ke dalam mobilnya, dan menatap ponselnya yang tersambung GPS ke ponsel Claire. Alex tersenyum melihat Claire yang akan menuju ke salah satu hotel terdekat di sini. Claire memang nakal. Kemarin di klub sekarang di hotel. Besok di mana? Akan Alex pastikan besok Claire berada di atas ranjangnya kalau gadis itu masih saja bertingkah. *** Alex menghentikan mobilnya di depan hotel. Alex tertawa karena hotel ini adalah miliknya, dan Claire datang ke sini. Sungguh kebetulan sekali. Alex akan membuat gadisnya itu mendapatkan hukuman darinya nanti. Alex turun dari dalam mobil dan memberikan kunci mobil pada penjaga hotel. Alex berjalan menuju meja resepsionis dan menatap wanita yang berpakaian minim dan tersenyum menyambut kedatangan Alex. Alex tidak pernah mengunjungi hotelnya ini, dia akan menyuruh orang kepercayaannya untuk ke sini. “Saya ingin meminta kunci kamar Jordan Micke,” ucap Alex datar. Respesionis wanita itu tersenyum dan menggeleng. “Maaf, kami tidak bisa memberikannya pada sembarangan orang. Itu adalah privasi,” ucap resepsionis itu. Alex menatap malas dan mengeluarkan kartu namanya dan memberikan pada resepsionis itu. “Saya pemilik hotel ini. Kau masih tidak mau memberikannya?” tanya Alex masih sabar. Resepsionis wanita itu menggeleng dan tidak percaya, kalau pria di depannya adalah pemiliki hotel ini. “Maaf, saya tidak percaya anda pemilik hotel ini. Dan maaf, saya tidak bisa memberikannya,” ucap wanita itu. Alex mendesah kasar dan mengambil ponselnya, dan menyuruh orang kepercayaannya untuk datang kemari sekarang juga dan tidak pakai waktu lama. Alex menunggu dengan menatap hotel ini dengan seksama. Lumayan. Walaupun dia jarang ke sini tapi hotel ini sangat disiplin sekali. Alex menatap pada orang kepercayaan dari jauh dan tersenyum. “Mr. Avander, maaf saya sedikit telat. Seharusnya anda menghubungi direktur di hotel ini saja, dan semuanya akan selesai,” ucap pria itu. Alex tersenyum tipis. “Aku tidak memiliki nomornya dan aku juga lupa. Aku ingin memiliki kunci kamar atas nama Jordan Micke,” ucap Alex terus terang tanpa basa basi sama sekali. Pria itu mengangguk dan berjalan ke meja resepsionis. “Berikan kunci kamar itu. Mr. Avander adalah pemilik hotel ini, dan kalian jangan pernah menentang atau meragukannya sama sekali. Dia memang tidak pernah ke sini,” ucap pria itu membuat resepsionis tadi takut dan langsung memberikan kunci kamar itu pada Alex. Alex mengambilnya dan berjalan menuju kamar Jordan. Claire … awas saja kau berani macam-macam di dalam kamar hotel bersama dengan Jordan. Alex tidak akan tinggal diam dan akan menghabisi pria itu sekarang juga. Alex menatap pintu kamar di depannya dan tersenyum tipis. Alex langsung membuka pintu kamar itu dan melihat ke seluruh isi kamar, dan Alex mengeram kesal melihat Claire yang dipeluk dari belakang oleh Jordan. Alex berjalan cepat dan melepaskan pelukan Claire dan Jordan. “Gadis sial*n! Kau berani kabur dariku dan malah berduaan dengan lelaki ini?!” ucap Alex dan menghajar Jordan. Claire yang melihat itu semuanya menangis dan berteriak. “Kak! Aku mohon … jangan pukul Jordan! Jangan!” Claire memegang tangan Alex dan berusaha untuk menghentikan Alex. Alex menghentikan pukulannya dan menatap tajam pada Claire. “Kau memang pembangkang Claire! Ayo, pulang. Aku akan membunuh pria itu kalau kau tidak pulang denganku,” ucap Alex menarik tangan Claire keluar dari kamar hotel. Claire menangis dan menatap sendu pada Jordan. Dia ingin di sini, dan Alex selalu saja mengganggu dirinya dan menganggap dirinya gadis kecil yang harus diawasi terus. “Aku tidak ingim pulang. Aku ingin di sini!” teriak Claire. Alex menatap tajam pada Claire. “Kau ingin dia mati? Aku tidak masalah membunuh lalat seperti dia,” ucap Alex menyeringai. Claire terdiam dan mengangguk. Dia tidak mau Jordan kenapa-napa. “Aku akan pulang,” ucap Claire dan pergi bersama dengan Alex. Jordan maafkan dia. Claire tidak bisa melawan Alex. Atau dia akan kehilangan Jordan. ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN