Erick menatap Yunna yang keluar dari dalam kamar, dengan penampilan gadis itu yang sudah lebih bersih dari sebelumnya. Yunna menatap pada Erick, yang sudah mengganti pakaian lebih santai. Pria itu menghidupkan televisi menonton acara bisnis yang membuat Yunna enggan untuk ikut menontonnya. Yunna lebih memilih ke dapur, untuk membuat dua kopi. Dan membawanya ke tempat Erick duduk. Erick yang melihatnya tersenyum, mengusap rambut Yunna lembut. Yunna yang diperlakukan seperti itu oleh Erick tersipu malu, menyandarkan tubuhnya didada bidang milik Erick. Erick mencium rambut Yunna. Hem … sangat harum. Erick ingin melakukan hal lain pada Yunna, tapi, dirinya tidak bisa melakukan itu. Yang akan membuat Yunna takut padanya dan kembali menghindarinya. “H