Permohonan

1001 Kata

Dewa membawa Jihan ke meja yang sudah Dewa pesan. Hanya saja, tidak ada respon dari Jihan. Seolah Jihan masih terpaku dan syok dengan kenyataan yang ada. Rainbow yang Jihan kenal di sosial media, teman curhat bahkan teman yang mendengarkan Jihan menangis ternyata adalah Dewa sendiri. “Mau pesan apa, hm?” Dewa membuka-buka buku menu saat seorang pelayan mendekat. “Abang belum makan siang dan Abang yakin kalau Jihan juga belum makan siang. Janji setelah makan nanti Abang jelaskan semuanya.” “Tapi, Abang, Jihan ...” Jihan terdiam dan hanya bisa memandangi Dewa tanpa bisa meneruskan kalimatnya sampai habis. Jihan mengigit bibirnya gelisah kemudian menatap Dewa. “Kenapa ... bisa?” Dewa terkekeh. Sebelum menjawab, Dewa lebih dulu menyebutkan pesanan mereka pada pelayan.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN