N O T E: Perhatikan, ya. Alurnya maju mundur cantik dan gak bisa italic. *** Hanya mengingat, melihat dalam siluet lembaran lama, seperti itu. Namun, mengapa rasa sakitnya sampai menancap pada relung di masa kini? [Yoon Rahee] *** Hari itu, tepat ketika badai salju menampar pusat kota. Gadis kecil yang malang, menangis tepat di depan pintu gerbang kediamannya. Tega sekali seorang ayah yang mengusir si kecil hanya karena satu kesalahan yang beliau anggap fatal. Rahee tanpa sengaja berkata pada ibunya, jika ia melihat sosok serupa dengan ayahnya yang tengah bermain wanita. Seperti ini kalimatnya, "Ibu, apa permainan bibir itu nikmat? Rahee melihat Ayah melakukannya dengan wanita di Kedai tadi." Siapa yang tahu? Bocah sekecil Rahee, di usia lima tahunnya tentu saja ia tak paham periha