N O T E: (NARA X BENEDIC)
***
Dinding kaca tak ubahnya seperti bongkahan busa, hingga cairan merah kental mengaliri potongan jemarinya pun Chan abaikan. Ia murka, melihat cermin yang menampakan gambaran wajahnya, Chan tak suka. Teringat soal ciumannya yang berakhir pedih pagi tadi, Oh Nara menolak sentuhannya.
Apa aku sudah tak tampan lagi?
Kepercayaan dirinya mulai kendur, Chan khawatir jikalau wajahnyalah yang menyebabkan Nara tak sudi dicumbu olehnya.
Hanya Nara yang berani menolaknya.
Chan mengguyar kasar helai rambutnya, tak peduli jika cairan amis itu menodai keelokan surai hitamnya.
"Seriously! What's wrong with that girl?!" desahan frustasi Chan kobarkan melalui lisannya.
Sungguh, Chan menyukai Nara.
***
"Tapi aku tidak!"
Teriakan Nara menggema di setiap sudut Lamborgh
