Ihsan sudah mantap dengan aksinya, lidahnya bergerak lincah di organ intim Mia, dan Mia yang mengerang dan mendesah, gadis itu sudah tidak mampu mengelak dari kenikmatan yang mendera. Aroma khas dari tubuh Mia menyeruak dan menerpa penciuman Ihsan, dan dia jadi ikut bergejolak, hingga miliknya menegang di bawah sana, tapi dia yang belum mau melepas bawahan, tetap fokus memberi kesenangan ke gadis kesayangan. “Hmmm, wanginya milikmu, Mia,” gumam Ihsan saat mundur dari sela paha Mia dan menatap milik Mia yang banjir dengan lendir. Dia mengamati milik Mia yang berkedut-kedut, mengerti gadis itu yang sedang b*******h. Terdengar rengekan Mia dan tubuhnya yang tidak berhenti bergetar. Ihsan kembali beraksi, menjilat-jilat dan menghisap lembut milik Mia. “Ooom.” “Hmmm.” “Oooh.” Tubuh Mia

