Hari ke-3 Luna menopang dagunya dengan tangannya. Menatap lurus pada Jim yang masih belum membuka mata. Tiga hari, tiga hari pasca operasi, Jim belum juga bangun dari komanya. Perdarahan otak yang dialaminya sangat serius. Belum lagi patah tulang leher yang mengharuskan Jim memakai gips untuk beberapa bulan. Dokter tak berani menjamin keberhasilan operasi ini. Semuanya tergantung izin yang maha kuasa dan keajaiban. Luna menatap Jim dengan nanar, sungguh! Laki-laki itu tak pernah dipahaminya. Dia bagaikan teka-teki yang sangat rumit. Emosi yang cendrung berubah dalam hitungan detik. Serta pemikiran yang tak terduga. Masih segar diingatan Luna, bagaimana laki-laki itu terkapar bersimbah darah dengan helaan nafas yang mulai melemah. Bahkan sebelum itu mereka masih sempat bermesraan seca