Luna kembali ke apartemennya setelah shalat subuh di rumah Jim. Ia minta izin sekilas pada ibu mertua dan bergegas ke apartemen untuk bersiap siap bekerja. Hari ini ada beberapa klien yang sudah memilki janji bertemu langsung dengan Luna. Jim pagi itu berusaha menahan Luna, merana masih merengek dan belum puas bersama istrinya itu, tapi berjanji akan sering berkunjung. Hal itu membuat Jim tak lagi ngotot. Jim yang manja melebihi bayi, yang bisa membuat Luna senyum-senyum sendiri. Pagi ini, Luna tak bisa menyembunyikan senyum dari wajahnya. Entah kenapa, hari ini berasa dipenuhi bunga bunga mekar yang mengeluarkan harum semerbak. Dia bagaikan remaja yang kasmaran dan baru mengenal cinta. Bahkan rona di pipinya tak bisa mendustai kondisi hatinya. Hal itu tak luput dari mata jeli Lia, wa