17 Oktober 2025. Ryan duduk terpekur di dekat sebuah pusara. Tangannya membelai batu nisan yang tegak menancap di tanah. Telah wafat. Riani Armita Wijaya. 6 September 1992 - 17 Oktober 2020. Begitu kalimat yang tertulis di sana. Ryan merapal doa-doa terbaik. Air matanya menetes. Masih teringat jelas dalam ingatannya, betapa hidupnya seolah berakhir ketika Riani menghembuskan nafas terakhir di hadapannya. Ia terus memanggil-manggil nama istrinya. Mengguncang tubuhnya yang perlahan mulai kaku. Berharap wanita itu membuka matanya. Tapi nihil. Riani menyelesaikan perjalanan hidupnya persis setelah menunaikan salah satu ibadah terbesar seorang wanita. Yang nilainya setara jihad. Melahirkan. Ryan menangis sepanjang sisa hari itu. Ia menangis bahkan setelah istrinya dikebumikan. Hidupnya te
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari