Riani mengerjap-ngerjapkan matanya. Tak menyangka akan mendapat petuah soal pernikahan pagi-pagi begini. "Kamu… cemburu 'kan tadi?" Lia kembali ke topik pembicaraan. Matanya menatap lurus ke mata Riani. "Ah… itu…" Riani agak canggung. "Sebenernya dibanding cemburu, lebih ke kaget, sih. Dan, kecewa." "Jangan dipendam, komunikasikan. Dokter Ryan pasti punya alasan melakukannya." Lia mengerlingkan matanya. Kemudian bergegas pergi. Ada banyak pekerjaan yang menunggu. Kalimat-kalimat Lia mendadak terngiang di telinga Riani. Komunikasi. Kata yang mudah diucapkan tapi sulit direalisasikan. Semua orang menganggap bicara dengan lawan bicara adalah komunikasi. Padahal ada seni yang tidak bisa dipisahkan dalam menghadapi orang lain. Perbedaan karakter bahkan jenis kelamin mempengaruhi seni berko