"Vika tidur." Damar menghampiri Lista yang tengah duduk di balkon apartemen. "Bareng Mamah?" "Iya. Mereka tidur bersama di kamarku. Sementara Papah tidur di kamar satunya lagi." Lista tidak bisa ikut istirahat karena ia baru saja menerima panggilan dari suaminya, Dariel. Meski tidak meminta Lista pulang cepat, tapi Dariel tetap bertanya kegiatan apa yang mereka lakukan. Lista tau, Dariel ingin menanyakan kabar Damar namun lagi-lagi gengsi. Hingga Lista pun dengan senang hati menceritakan bagaimana kondisi Damar saat ini. "Bagaimana kabar rumah? Aku sangat kangen rumah." Damar mengambil kursi dan duduk di samping Lista. "Kenapa gak pulang. Keadaan rumah jadi lebih ramai karena Vika sering berteriak jika mencari Ayahnya." Damar tertawa pelan. Membayangkan Vika berteriak saja sud