Lista membisu, tubuhnya kaku dan semua kalimat yang tersusun rapi, kini hilang entah kemana. Bahkan tidak satu katapun terucap dari bibirnya. "Meskipun kamu tidak menginginkan kehadirannya, tapi aku masih memiliki hak atas dirinya. Karena aku ini Ayah kandungnya!" Dariel menekankan setiap kalimat yang terucap dari bibirnya. Sorot matanya mencerminkan amarah dan kecewa. "Aku benar-benar kecewa!" Seharusnya Lista membela diri atas tuduhan-tuduhan yang dilontarkan Dariel. Semua kekecewaan Dariel tentu saja beralasan. Lista tau. Tapi ada beberapa hal yang menurutnya keliru. "Dariel," "Kamu tidak akan pernah bisa memberikan hak asuh anak itu pada orang lain. Jika kamu tidak mau mengurusnya, biar aku! Aku sendiri yang akan menjadi orang tua tunggal." Usai mengucapkan kalimat itu, D