Bab 10

1506 Kata

Untuk saat ini Dariel memang tidak memiliki pilihan lain, selain menggunakan sepeda motor yang disebut rongsokan itu. Pasalnya jarak antara rumah kos dan kantor sangat jauh dan melewati hampir dua titik kemacetan yang sangat panjang dan bisa membuatnya terlambat setiap hari. Alhasil dia pun membawa si rongsokan tersebut, setelah menukar mobil ayahnya yang tidak kalah merepotkan karena sering mogok.  "Jadi juga bawa motor?" Tanya Damar, begitu ia melihat Dariel berada di depan garasi sambil memperhatikan sepeda motor yang masih kusam akibat debu.  Dariel tidak menjawab secara jelas, ia hanya menggumam pelan karena kehadiran Damar semakin memperburuk suasana hatinya.  "Tinggal bawa ke bengkel, cuci steam, udah kinclong lagi."  Sepeda motor yang tidak lagi mereka gunakan itu bukan sepeda

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN