"Gak apa-apa kan, acara pernikahannya sederhana? Hanya ada keluarga dekat saja." Tanya Dareil, di sabtu sore ketika mereka berdua menghabiskan waktu berdua. "Kamu pasti ingin pernikahan mewah dan meriah, tapi mengingat kondisi kita saat ini dan juga persiapan yang akan memakan waktu lama, rasanya tidak memungkinkan. Gak apa-apa kan?" Lanjutnya dengan kedua matanya menatap Lista penuh makna. "Memangnya siapa yang bilang mau pesta? Aku mau acara pernikahan yang sederhana saja. Yang penting sah, dimata hukum dan negara." Dariel meraih satu tangan Lista. "Maaf sudah membuatmu kecewa. Aku janji, mulai saat ini hingga seterusnya, bahkan sampai aku mati, aku tidak akan membuatmu kecewa." "Gombal!" Lista berdecak. "Serius. Aku gak pernah seserius ini selama hidupku." Lista mengangkat