69. Bom Waktu

1648 Kata

Riani sangat gembira karena Ribut mengajaknya menepati janji untuk mengajaknya makan siang bersama. Sudah begitu, mereka pergi makan siang naik mobil yang biasa lelaki tampan itu gunakan. Meskipun tidak duduk di depan, di kursi yang sama dengan yang digunakan oleh Mana, dia tidak keberatan. Dia juga ogah duduk di kursi yang sama dengan saingannya tersebut. Ribut seolah memahami perasaannya sehingga dia benar-benar merasa diperhatikan. Ribut juga mengajaknya makan di restaurant yang jauh dari kantor, seolah tidak ingin membawanya ke tempat di mana mereka pernah berdebat dulu, mengungkap kenangan suram hanya akan membuat mood menjadi kelam, segelap masa silam. Tindakan Ribut di mata Riani, membuatnya merasa kalau Ribut sangat perhatian terhadapnya. Padahal, nyatanya, tidak seperti yang dipik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN