Arga mengulas senyuman saat melihat pesan yang Mana kirimkan padanya. Memang, pesan itu bukan ditujukan padanya, tetapi melihat bagaimana perempuan itu mengatakan hal semanis itu, membuatnya menjadi senang sekaligus sakit di saat yang bersamaan. Dia tahu, pesan itu tertuju bukan untuknya, melainkan Ribut, tetapi pesan manis itu masuk ke dalam nomernya, meskipun itu hanya salah kirim, dia tetap bahagia. Dia merasa, ada secercah harapan untuk tetap mencintai dalam diam, perempuan yang batal menjadi tunangannya tersebut. Rasa lelah karena bekerja seharian seakan-akan, telah pergi setelah melihat pesan yang Mana kirimkan. Arga berharap, dia akan mendapatkan pesan serupa, bahkan lebih, bukan karena salah kirim, tetapi benar-benar dikirimkan padanya. Meskipun, itu sepertinya mustahil. Dia terma

