Arga sedang berdiri di depan cermin, menilik lagi penampilannya hari ini sebelum keluar kamar dan pergi ke rumah Komala. Tadi malam, secara mengejutkan, putrid Komala, Mana, mengundangnya untuk sarapan bersama di rumah mereka pagi ini. Dia sama sekali tidak menduga kalau Mana, yang biasanya waspada, akan menghubungi dan mengundangnya lebih dulu. Bagi Arga, ini adalah suatu keajaiban. Selain itu, Mana juga mengungkapkan, kalau ada sesuatu yang ingin dibicarakan, sesuatu yang penting sehingga tidak bisa melalui sambungan telpon saja, harus bertatap muka. Hal itu membuat Arga menduga-duga, apakah kiranya yang akan disampaikan Mana kepadanya. Arga tidak mau banyak berharap, takut kecewa. Namun, dia tidak menolak, seandainya, ada kabar gembira yang akan didengarnya hari ini. Arga sangat antus

