62. Kangen

1652 Kata

Ribut, Dara dan Susi, sudah duduk di ruang makan, sedang menyantap sarapan mereka masing-masing. Ketiganya menyantap dengan lahap sarapan mereka, tidak ada yang mengawali pembicaraan. Susi, sebagai orang tua dan yang paling tau di sana, berinisiatif melakukannya. Akan tetapi, dia membatalkan niatnya saat Dara berdehem dua kali, seolah memberikan kode secara halus, kalau dia ingin diberi kesempatan untuk mengawali pembicaraan pagi mereka, sekaligus, menjadi yang pertama bicara. Susi tersenyum lalu mengangguk saat putrinya menoleh ke arahnya, seolah memberikan izin tanpa perlu berkata-kata. Dara berterima kasih dengan suara pelan, seolah tidak ingin terdengar siapapun. Padahal, hanya ada mereka bertiga di sana. Ribut menyadari kalau Dara akan bicara, jadi dia meletakkan sendok dan garpunya s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN