Nida menutup buku kateringnya di atas meja lalu memasukkannya ke dalam laci. Wanita itu menatap jam weker di atas meja. Sudah dua jam berlalu sejak dia menghubungi Jey. Belum ada tanda-tanda kalau pria itu akan pulang ke rumah. Berulangkali Nida memeriksa layar ponselnya, Jey sama sekali tidak mengirimkan pesan padanya. Nida mulai merasa cemas, wanita itu menatap kosong pada layar ponsel dengan wallpaper foto pernikahannya dengan Jey Stefan. Jey terlihat sangat muda dan tampan, dibandingkan dengan dirinya yang hanya biasa-biasa saja bagi Nida. Jey terlihat selalu tersenyum, tatapan mata yang dulunya terlihat liar dan nakal di mata Nida kini sudah tidak terlihat seperti itu lagi baginya. Jey memang selalu tersenyum renyah dan akrab dengan orang-orang di sekitarnya entah pria atau wanita.