Jey melemparkan bajunya kembali ke atas keranjang. Pria itu bergegas keluar dari dalam ruangan dimana dia dirawat, penjaga yang berjaga semalam sudah berganti dengan penjaga baru. Rasa-rasanya dua penjaga yang menjaganya semalam juga tidak mengatakan apa-apa. Jika memang ada seseorang yang masuk secara sembunyi-sembunyi ke dalam kamarnya pasti mereka akan melapor padanya. “Mas?” Nida menegur. Wanita itu mengambil hijabnya lalu segera mengenakannya. Jey menoleh seraya menutup pintu ruangan tersebut. “Aku sungguh-sungguh nggak tahu.” Jawabnya pada istrinya. Wajah Nida terlihat kecewa, wanita itu menundukkan kepalanya sambil meremas ujung hijabnya. Jey segera berjalan mendekatinya lalu duduk di sebelahnya. “Tidak masalah kamu meragukanku, tidak masalah kamu marah padaku, tapi aku sudah