Ciuman

1870 Kata

Minggu (11.37), 07 Agustus 2022 -------------------------- Dari rumah Lek Ma, Khairul membawa Emilya melintasi jalanan yang lagi-lagi asing baginya. Perjalanan itu jadi terasa sangat menyenangkan dengan pemandangan gunung dan sungai berbatu seperti yang hanya Emilya lihat di internet. Udaranya pun mulai terasa lebih sejuk meski matahari bersinar cerah. “Ini ke arah rumah Mas, ya?” Emilya bertanya di antara deru angin. “Iya,” sahut Khairul. “Hmm, berarti rumah Mas di area gunung.” “Nggak, masih di kaki gunung. Jalan ke gunung lebih sulit.” Emilya mengangguk paham tapi tentu saja Khairul tak bisa melihatnya. Selanjutnya mereka kembali diam. Khairul fokus pada jalanan di depannya sementara Emilya menikmati pemandangan. Saat itu Emilya pikir mereka akan langsung ke rumah Khairul. Tapi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN