~Pindah lagi~ Pesawat ini rasanya lama sekali mendarat, ditengah kesedihan hati yang melanda aku tetap memejamkan mata berharap rasa sakitnya tak separah ini. Memang siapa yang mampu bertahan hidup ketika kakak lelaki tersayangmu meninggal dan penyebab meninggalnya karena dirimu. "Sakit hati boleh tapi jangan meratap." Aku menganggukan kepala tegas lalu menghapus air mata yang tak sadar menetes. "Kita akan kemana, Kak?" Tanyaku lembut. "Indonesia. Disana kamu akan belajar menimba ilmu lagi dan menjadi guru agama," aku menatap kak Fadhlan dengan senyuman. "Yaaa akan lebih baik kalau aku ke Indonesia," jawabku pelan. "Bagaimana dengan perusahaanmu?" "Ada Elena kak, dia yang akan melanjutkan perjalananku disana," Setelah itu keheningan itu memenuhi sampai pesawat ini mendarat. S
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari