BRAK! Pintu ruangan Luke dibuka dengan keras dan Carla masuk dengan langkah tegasnya. Tongkat yang mulai Carla gunakan 3 tahun lalu tak menghambat langkahnya. Tapi, Luke sama sekali tak berpaling dari pekerjaannya. Di belakang Carla, Victor menyusul dengan tergesa-gesa dan panik karena tak berhasil menahan Carla. “Sepertinya kau kurang kerjaan sampai datang ke sini,” terka Luke tanpa menoleh. Carla dengan wajah penuh intimidasi berkata, “Kenapa kau tak menjawab panggilanku?” “Apa aku harus melakukannya?” tanya Luke datar. “Pernikahanmu dan Isabelle akan dilaksanakan sebentar lagi. Sampai kapan kau akan seperti ini? Apa yang sebenarnya w************n itu lakukan sampai kau jadi gila begini?” tukas Carla penuh penekanan. Luke mendongak menatap Carla dengan tajam. “Ini bukan tempat yan