74 - Buntu.

1861 Kata

Beberapa hari sebelum acara lamaran Alvian dan Nesya di gelar. Ting... Begitu lift terbuka, Reifan segera melangkah menuju unit apartemen milik Kakaknya. Beberapa menit yang lalu, Jonathan menghubungi Reifan, memintanya untuk datang. Itulah alasan kenapa saat ini Reifan berada di kawasan apartemen milik sang Kakak. Reifan sudah tahu sandi apartemen yang Kakaknya gunakan, karena itulah ia langsung mememasuki apartemen tersebut tanpa harus menekan belnya terlebih dahulu. Pintu terbuka dan saat Reifan berhasil masuk, ia melihat sang Kakak yang sedang berbaring di sofa dengan mata yang tentu saja terpejam. Kacau, itulah kata pertama yang ingin Reifan ucapkan begitu melihat keadaan Jonathan. Sedih? Jelas Reifan sangat sedih, tapi ia tidak bisa berbuat banyak, karena memang Jonathan se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN