72 - Ragu.

2101 Kata

Tok... Tok... Tok... Nesya terkekeh begitu mendengar pintu kamarnya yang terus di ketuk oleh sang Abang. Nesya bisa tahu kalau yang saat ini mengetuk pintu kamarnya adalah Arsa, karena Arsa bukan hanya mengetuk pintu kamarnya, tapi juga terus berteriak memanggilnya. "Astaga Nesya, bangun dong!" Arsa merasa kesal karena Nesya tidak kunjung menyahut panggilannya, membuatnya berpikir kalau adiknya itu belum bangun. Padahal Nesya sudah bangun sejak 15 menit yang lalu, lebih tepatnya sebelum Arsa datang untuk membangunkannya. Nesya sengaja diam, karena ia memang ingin menjahili sang Abang. "Nesya!" Arsa akhirnya berteriak dengan kekuatan penuh. Saat itulah Nesya tak kuat lagi untuk menahan tawanya. Arsa berhenti mengetuk pintu kamar Nesya, lalu menempelkan telinga kanannya di daun p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN