1 minggu kemudian.
"Tok... Tok... Tok...." Dengan penuh kesabaran, Arsa tetus mengetuk pintu kamar Nesya.
Arsa sudah berdiri di depan pintu kamar Nesya sejak 5 menit yang lalu, dan selama itu pula, Arsa terus mengetuk pintu kamar Nesya, sekaligus berteriak memanggil adiknya tersebut.
"Nesya!" Untuk kesekian kalinya Arsa berteriak memanggil Nesya yang tak kunjung menyahuti panggilannya. "Astaga, ini anak kenapa sih?" gumamnya frustrasi.
"Arsa!"
Arsa sontak menoleh begitu mendengar panggilan dari orang yang sangat ia kenal, siapa lagi kalau bukan Reno. "Hai calon adik ipar," sapanya dengan ramah.
"Hai juga calon Kakak ipar." Reno menyahut penuh semangat. "Nesya belum bangun?" tanyanya kemudian.
"Tadi dia udah bangun, tapi kayaknya dia tidur lagi. Gue udah panggil da
