101 - Rencana Arsa.

2517 Kata

  "Ayah sama Bunda sudah meninggal." Ucapan Arsa barusan terus terngiang-ngiang dalam benak Nesya.   "Ay-ayah sama Bunda meninggal," lirih Nesya dengan air mata yang semakin deras mengalir membasahi wajahnya.   Arsa kembali memeluk Nesya, dan Nesya sama sekali tidak membalas pelukan Arsa. Nesya masih shock atas berita yang baru saja ia terima.   "Enggak, itu enggak mungkin," lirih Nesya sambil menggeleng. Nesya menolak untuk mempercayai ucapan Arsa. "Abang, Ayah sama Bunda enggak mungkin meninggal. Mereka pasti baik-baik saja kan? Iya kan?" tanyanya seraya mengguncang tubuh sang Abang.   "Ayah sama Bunda meninggal pada hari yang sama, dan keduanya sudah di makamkan sejak 2 hari yang lalu." Arsa kembali memberi tahu Nesya tentang kedua orang tua mereka yang kini sudah di makamkan.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN