94 - Sadarlah.

1522 Kata

  Inez yang sedang tertidur di sofa, sontak terbangun begitu mendengar suara dari Arsa yang terdengar sangat lirih. Sebenarnya Inez sudah terbangun sejak 15 menit yang lalu, tapi ia memilih untuk tetap berbaring di sofa.   Saat terbangun, Inez tidak melihat keberadaan kedua orang tua Reno. Sepertinya Hardianto dan Rinda sedang pergi, tapi Inez yakin kalau kedua orang tua Reno belum pulang. Itu karena ia melihat tas Rinda yang masih berada di atas nakas.   Inez menghampiri tempat tidur Arsa. Keningnya berkerut dalam begitu melihat kedua mata Arsa masih terpejam, tapi mulut Arsa terus meracau, menyebut kata Ayah dan Bunda, lalu mengatakan agar keduanya jangan pergi meninggalkannya.    Hati Inez berdenyut nyeri begitu mendengar semua kalimat yang terucap dari Arsa.   Inez duduk di sampin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN