91 - Pergi selamanya.

2009 Kata

  Hardianto segera menuntun Rinda agar duduk di kursi ketika melihat sang istri menangis.   Saat ini, mereka masih berada di tempat acara pernikahan rekan bisnis mereka.   "Bunda, Bunda kenapa?" Hardianto bertanya dengan raut wajah bingung. Bagaimana tidak bingung, ketika sang istri tiba-tiba menangis, seolah baru saja mendengar kabar yang sangat buruk.   Bukan hanya Hardianto yang kebingungan, tapi orang-orang yang sejak tadi mengobrol bersama dengan Hardianto dan Rinda juga kebingungan ketika melihat Rinda yang tiba-tiba menangis, bahkan tadi Rinda hampir saja terjatuh karena kehilangan keseimbangan, seolah kedua kakinya terasa lemas, dan tak mampu lagi untuk menopang tubuhnya.    "Ki-kita harus segera ke rumah sakit," sahut Rinda dengan susah payah. Rinda sedikit sulit berbicara k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN