“Ayo, turun!” Jordan membuyarkan khayalannya dan keluar terlebih dahulu. Azhura hanya melihat tanpa mengikuti. Tiba-tiba saja tubuhnya gemetaran, tangannya mendadak dingin. Jordan kembali membuka pintu mobil dan menunduk, “Ayo...” Ucapnya. “Kau saja yang masuk! Aku menunggumu di sini.” Ujar Azhura semanis mungkin. Jordan menghela nafas panjang. Sepertinya Azhura sedang tidak dalam keadaan baik hati. Mungkin lagi datang bulan. Tetapi tunggu dulu... sebelum mereka berangkat, Jordan tidak merasa apa-apa ketika mengelus dan meraba sesuatu. Tangannya hanya menemukan bulu-bulu yang sudah mulai merambah dan sedikit kasar, juga tebal. Mungkin Azhura lupa mencukurnya. Biasanya kan tangan Jordan langsung meluncur bebas tanpa ada rimba belukar yang menghalangi. Astaga... Paman Jo! Tolong h