Berlari kencang menuju kamarnya, Agatha tak bisa menahan rasa panik yang menguar begitu saja kala ia mendengar suara tangis bayi yang sangat kencang. Tanpa perlu banyak berpikir, Agatha sangat tahu jika tangisan itu adalah miliki putrinya. Namun, sesampainya ia di kamar, Agatha merasa lega. Bukan, bukan karena tangisan bayi itu sudah berhenti. Bayinya masih menangis, hanya saja Agatha melihat jika bayinya masih aman berada di dalam keranjang khusus untuknya. Sebelumnya, Agatha sangat takut jika putri kecilnya itu terjatuh ke lantai. Walau jika dipikirkan ulang, bayinya yang masih sangat kecil itu tak akan mampu melakukan gerakan yang akan membuatnya bisa keluar dari keranjang. Agatha pun tersenyum sembari melangkah mendekat, ia merunduk di samping keranjang dengan senyum penuh kasih sa