Liam’s POV “Liam, kayaknya apa yang kita lakuin keterlaluan. Ami ampe nangis gitu lho.” Rangga bicara sambil terus mengikutiku di belakang. “Lo nggak usah ketipu ama tangisannya. Gue cuma nyium dia, nggak mukul dia.” “Lo nggak cuma sekedar nyium, lo kan punya rekamannya juga. Dia pasti ketakutan banget.” Sanggah Rangga lagi. Aku berhenti dan kutatap Rangga, “ lo sebenarnya belain gue atau Ami sih? Lo mulai simpati ama dia ya?” Rangga hanya terdiam. “Oya Liam, puisi yang lo tulis kemarin sebenarnya untuk Aluna? Kenapa kemarin lo bilang lo suka ama Ami?” Azril mengernyitkan dahi. “Kemarin itu gue rencananya pura-pura suka ama dia, sambil deketin Aluna. Tapi karena hari ini dia bikin ulah, ya gue ganti ke plan B.” “Ami belum turun juga dari lab. Jangan-jangan di atas dia bunuh diri ga