"Jangan pergi tanpa pamit. Itu akan membuat setiap kenangan indah menjadi kumpulan luka atau bahkan duka."
----
Kiano sesekali mengintip dari balik jendela awan-awan yang terhampar luas saat dirinya tengah berada di atas pesawat. Sore ini, Ia, Hans, Dominique, serta beberapa anggota pasukan khusus yang sengaja dibawa untuk menghadapi Valentino, bertolak ke negara asal pria paruh baya tersebut.
Setelah berjam-jam mengudara, serta dua kali berpindah bandara ia akhirnya dapat memijakkan kaki di Catania-Italia pada malam hari. Sebelum memulai perang, Kiano harus bertemu dengan para anggota Witch Hunter yang tersebar di sana. Ia tentu saja harus mematangkan kembali seluruh strategi yang sudah disusun untuk menembus pertahanan mafia nomor satu di Italia tersebut.
"Selamat datang Mr Kiano. K
