Part 28

1129 Kata

Dering telphon menyentak lamunannya. Dilihatnya nama Arini tertulus di sana. Ditatapnya layar kaca itu. Sejenak Aldo menarik napas menenangkan diri. "Halo," "Assalammualaikum, kak Al dimana?" "Waalaikum salam, dijalan. Kenapa?" "Ayah minta kak Aldo datang, bisa?" "Hm, aku segera kesana!" Aldo melempar ponselnya ke kursi belakang. Sesaat ia menarik napas dalam lalu berputar arah menuju rumah orangtua Arini. Apa yang terjadi terjadilah! Senja kian terbenam, lampu jalan mengambil alih penerangan kota. Di rumah orang tuanya, Arini bimbang. Ayahnya murka mengetahui masalah rumah tangganha. Ia merasa menjadi ayah yang buruk, menjual anak gadisnya demi uang. Jika dia tahu semua itu, takkan pernah dia mau menerima bantuan dari Aldo. Matahari kini telah terbenam, Aldo berbelok memas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN