"Abang jangan salah paham. Maksud Nana--" "Saya sedang banyak pikiran, Gerhana. Pulanglah," usir Tangguh dingin. Gerhana. Tangguh kembali memanggil nama lengkapnya. Tangguh juga menyebut dirinya dengan sebutan saya. Itu artinya Tangguh telah menarik garis pembatas di antara mereka. Tangguh kembali menganggapnya orang asing. Gerhana meradang. Tidak bisa begitu! "Jangan melarikan diri dari masalah dong, Bang. Bukankah kemarin kita baru saja berjanji akan selalu berpegangan tangan walau apapun, Nana ulangi, apapun masalah yang menghadang. Apa secepat itu Abang lupa?" guman Gerhana lirih. Tangguh tidak menanggapi kalimatnya. Ia seolah-olah tidak mendengar apa-apa. Tangguh melenggang masuk dan melewatinya begitu saja. Gerhana yang tidak terima didiamkan, menyambar lengan Tangguh. Meminta pe