Episode 39

2092 Kata

Tangguh dan Badai berada di ruang tunggu IGD saat Elang dan Demitrio bergabung. Sang jendral berjalan mondar mandir dengan mulut yang terus berkomat-kamit. Sebentar sang jendral berdoa, namun detik berikutnya ia memaki-maki geram. Kecemasan, kemarahan dan ketakutan terpancar di air muka yang biasanya datar tidak terbaca. Jendral Badai cemas luar biasa memikirkan nasib putrinya. Sikap sang jendral berbanding terbalik dengan Tangguh yang duduk tafakur tanpa bergerak sedikitpun.  Tangguh khusyu berdoa dalam diam. Walau terlihat tenang, sesungguhnya ia menyesal bukan kepalang. Ia tau kalau Gerhana sengaja menerima terjangan peluru yang seharusnya ia terima. Gerhana menggantikan posisinya. Seharusnya bukan Gerhana yang saat ini terbaring di ruang operasi. Bukan Gerhana yang harus berjuang ant

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN